Tanggal 24-26 April lalu diadakan Training Manajerial Dakwah Kampus dan Simposium Kaderisasi oleh FSLDK Sumbar dengan STAIN Bukittinggi sebagai penyelenggara. Meski sudah lama berlalu namun banyak hikmah yang ana ambil dari acara ini.
Utusan dari FSKI FK Unand pada awalnya ada 4 orang : Sekum FSKI, Ketua Keputrian, Koor KPSDM dan staf KPSDM (ana). Karena ada agenda yang tidak bisa ditinggal di kampus tanggal 24, kami baru bisa berangkat dari Padang ba’da ashar hari itu. Namun akhirnya yang berangkat hanya ana dan Bendahara FSKI, karena yang lain berhalangan pergi. Kami yang tidak tahu seluk beluk Bukittinggi berangkat bersama tiga orang utusan dari Poltekes Siteba Padang yang salah satunya adalah adik Bendahara FSKI, dan mereka juga tidak tahu di mana lokasi acara. Dengan membulatkan tekad, kami berangkat dengan travel dan berharap perlindungan dari Allah.
Sepanjang perjalanan kesabaran ana diuji. Mobil travel mulai berangkat lama sekali karena menunggu penumpang yang lain. Duduknya juga sangat sempit, namun alhamdulillah masih bisa bernapas. Selama di dalam mobil earphone tidak bisa ana lepaskan. Ana sangat sangat tidak suka lagu yang tidak bermakna apalagi yang maknanya tidak baik, dan akan semakin sangat sangat tidak suka jika lagu itu berjenis dangdut. Dan, lagu itulah yang dihidupkan di travel dengan volume yang tidak bersahabat pula. Jadi ana mendengar lagu sendiri dari handphone selama lebih dari 2 jam, dengan volume maksimal. Meski agak khawatir akan merusak telinga namun itulah yang bisa ana lakukan untuk mengkompensasi polusi suara itu.
Kami diberitahu bahwa acara diadakan di STAIN di daerah Garegeh. Dan alhamdulillah sopir travel bersedia mengantarkan kami ke tujuan. Namun ternyata sopirnya juga tidak tahu pasti di mana STAIN itu berada, dan beliau beberapa kali berhenti untuk bertanya pada masyarakat. Lalu kami pun menghubungi panitia untuk meminta bantuan, dan ternyata…. malam hari acara dipindahkan ke Diklat Pertanian di daerah Pasar Bawah (kami sampai di Bukittinggi malam hari). Sementara tempat itu sudah jauh kami lewati. Namun alhamdulillah, pak sopir dan seorang ibu yang juga penumpang dengan baik hati mau mengantarkan kami ke tujuan. Dan sampailah kami ke lokasi dengan selamat. Alhamdulillah..
Sampai di lokasi, kami termangu di depan pintu yang tertutup. Lewat jendela kami bisa melihat beberapa akhwat yang berjalan bolak-balik dan mereka pun melihat kami. Namun mengapa… mengapa mereka diam saja?? Dan kemudian datang satu bus berisi ikhwan ke lokasi, saat itu baru ada yang membukakan pintu dan mempersilakan kami masuk. Ana berpikir, mungkin akhwat-akhwat tadi sedang meminta kunci pintu agar kami bisa masuk.
Kami disambut dengan hangat. Instruktur dan panitia menunjukkan kamar kami dan mengajak kami makan malam. Namun karena belum shalat maghrib dan isya, kami melaksanakan shalat dulu. Barulah kami makan bersama dengan panitia dan instruktur. Ternyata para panitia dan instruktur belum makan malam, padahal waktu itu sudah hampir jam 9 malam. Saat kami sampai ada materi yang sedang berlangsung, namun sudah selesai saat kami selesai makan. Setelah tidak ada keperluan lagi kami langsung tidur karena besok kegiatan akan dimulai jam 4.
Esoknya kami melaksanakan tahajud, subuh berjamaah dan setelah itu kultum. Sekitar jam 7 kami berangkat ke STAIN dengan bus kampusnya. Sampai di lokasi kami memasuki ruangan, di masing-masing tempat duduk ada sebungkus bubur kacang hijau untuk sarapan.
Materi-materi manajerial DK diberikan oleh utusan dari Gamais ITB. Yang datang ke Bukittinggi adalah Adi Putra (Kaderisasi) dan Ardhesa Fikriana Suhilman (Eksternal). Mereka bergantian menyampaikan materi. Untuk materi Poskad juga salah satunya disampaikan oleh mereka dan sisanya disampaikan oleh ustad-ustad yang juga dosen di STAIN Bukittinggi.
Selama acara, ana merasakan antusiasme yang tinggi dari para peserta. Saat dibuka sesi tanya jawab banyak yang mengacungkan tangan, sampai tidak bisa semuanya mengajukan pertanyaan karena waktu yang tidak cukup. Juga begitu saat ada yang meiminta tanggapan, banyak yang mau menyampaikan pandangannya. Di acara ini juga ada simulasi dan games yang juga diikuti dengan antusias oleh para peserta.
Selain semangat, ana juga merasakan ukhuwah yang terjalin erat. Meski baru berkenalan, kami cepat akrab satu sama lain. Kami berbagi informasi dan menceritakan keadaan LDK masing-masing. Semoga kami bisa bertemu lagi di kesempatan lain. Ada rasa rindu pada mereka sejak kaki ini beranjak meninggalkan lokasi.
Sore di hari ketiga acara selesai dan kami pulang ke daerah asal masing-masing. Panitia mencarikan kendaraan untuk peserta yang akan pulang ke Padang, dan ana ikut mendaftar. Namun alhamdulillah ternyata adik Ummi dan keluarganya sedang di Bukittinggi, dan juga akan pulang ke Padang. Akhirnya ana dijemput ke lokasi dan pulang dengan mereka. Perjalanan ke Bukittinggi jadi tidak hanya perjalanan bersama saudara-saudara seiman, namun juga perjalanan dengan keluarga.
Allaahu Akbar!!
Recent Comments