Mari renungkan, terjadikah pada kita, saat yang tidak biasa menjadi biasa?
Tidak Biasa Menjadi Biasa
Ya Allah, jauhkan kami dari maksiat kepada-Mu…
Sadarkan kami saat kaki kami mulai berpijak di tepi…
Jangan izinkan kami menerima yang tidak biasa menjadi sesuatu yang biasa…
Membicarakan orang lain demi mencari solusi, namun terlena dan solusi terlupakan.
Dengan alasan hal penting, berbicara tanpa hijab tidak membuat risih lagi.
Karena sering berinteraksi, bercanda dengan lawan jenis bukan hal yang aneh lagi.
Atas nama menghormati, mencium tangan dosen yang bukan mahram jadi sesuatu yang dianggap benar, padahal cium tangan bukanlah indikator penghormatan.
Karena telah lama berkoordinasi, sms dan telpon ke lawan jenis sudah tanpa pertimbangan lagi.
Dengan alasan dakwah ammah, berdekatan dengan lawan jenis dijadikan metode sendiri.
Dengan alasan melepas penat, tontonan dan nyanyian tidak syar’i jadi konsumsi sehari-hari.
Karena disibukkan amanah, tilawah Al-Qur’an tidak tiap hari lagi.
Dengan alasan lelah, qiyamul lail tak dikerjakan lagi.
Memikirkan tugas, amanah, kuliah, hingga shalat tidak khusyuk lagi.
Panas dan ribet di awalnya, di akhirnya manset tak terpakai lagi.
Karena ingin berbaur, tapi terlalaikan dan malah melebur.
Dengan alasan ingin tahu, meneladani Rasulullah terbagi dengan artis-artis yang tak mengenal Islam.
Ingin berdakwah di social network, namun akhirnya justru perlu didakwahi karena status dan foto yang tidak lagi aman.
Demi harga diri yang tinggi, kestabilan jamaah tidak jadi prioritas lagi.
Untuk memenuhi kebutuhan pribadi, ukhuwwah tidak dipelihara lagi.
Merasa hebat dengan amanah dan kemampuan berorganisasi, hingga akhirnya tidak taat lagi.
Ya Allah, sungguh kami hanyalah manusia yang dhaif dan senantiasa bersalah…
Begitu mudah diri kami terlalaikan dan terlupa, tersilaukan oleh kilauan dunia…
Hati kami rentan ternodai oleh ketidakikhlasan, kesombongan, rasa ujub, kekesalan, prasangka…
Mencintai dan membenci sesuatu bukan karena-Mu…
Melakukan dan meninggalkan dengan berharap ridho selain ridho-Mu…
Ampuni kami Ya Allah…
Ingatkan kami saat kelalaian itu menghampiri dan membelai dengan kesenangan duniawi…
Sungguh hanya dengan rahmat-Mu, kasih sayang-Mu, pengampunan-Mu, pertolongan-Mu kami akan terselamatkan…
Ya Allah, jangan jemput kami di saat kami sedang lalai…
Izinkan kami menghadap-Mu dalam keadaan suci…
“…Sungguh, Allah Menyukai orang yang taubat dan Menyukai orang yang menyucikan diri.” (QS Al-Baqarah : 222)
na’udzubillahimindzalik… >.<
syukron bwt postingnya kak… bikin kmbali bmuhasabah… smga slalu istiqamah.. amiiin…
Afwan dina…
Amin…
syukron ya ukh… diingatkan lagi…
harus banyak – banyak muhasabah nich
Ingatlah Allah maka Allah akan mengingatmu…
Amin ya Robbal ‘alamin