Daily Archives: November 30, 2009

Capek Kak?


Minggu, 9 November 2009. Hari itu aku harus membantu adikku yang kelas 3 SMA Perguruan Islam Ar-Risalah Air Dingin Padang memenuhi apa yang ia butuhkan untuk kunjungan edukasinya ke Jakarta. Aku menjemputnya pagi-pagi ke Ar-Risalah dengan motor dan kami segera menuju kota Padang karena hanya punya sedikit waktu.

Seharian kami berkelana dengan motor, menyusuri pasar dan bolak-balik purus-andalas. Sore harinya hujan turun cukup lebat dan kami kehujanan. Saat kembali ke Ar-Risalah sekitar jam setengah 6, hujan sudah reda. Namun ada hambatan lain, di jalan menuju Ar-Risalah ada proyek pengambilan tanah. Banyak truk besar yang lewat, dan roda-rodanya membuat jalan penuh dengan tanah liat. Aspal tidak terlihat lagi. Lebih parah, hujan membuat tanah itu lunak. Mobil mungkin hanya perlu berjalan lambat, tapi tidak begitu dengan motor. Adikku yang memboncengku melarangku bergerak karena motor kami bisa saja tergelincir seketika.

Alhamdulillah kami sampai di Ar-Risalah dengan selamat. Untuk mengejar waktu maghrib, aku memutuskan untuk segera pulang. Kami berharap aku bisa melewati jalan bertanah itu. Tiba di sana aku mengurangi kecepatan. Dan ternyata membawa motor di sana benar-benar sulit. Ban motor serasa melayang dan bergeser kanan kiri. Aku terus berusaha dan berdoa, hingga sampai di jalan yang tanahnya lebih tebal. Di sana motorku lepas kendali dan jatuh. Alhamdulillah aku sempat berdiri hingga tidak ikut jatuh bersama motor.

Kulihat jalan ke depan, tidak tampak ujung jalan yang tidak tertutup tanah. Tanah masih panjang. Aku bingung, bagaimana cara melewatinya. Jalan pun saat itu sedang sepi. Sulitnya lagi, jalan itu menurun.

Seorang laki-laki yang sepertinya penduduk di sana lalu datang menghampiriku. Ia membantuku menegakkan motor dan ia pun mau membantu membawakan motorku ke jalan yang lebih aman. Akhirnya tak ada cara lain, ia yang mengendarai motorku dan aku duduk di belakang. Motorku kubawa lagi di tempat yang tanahnya tipis. Alhamdulillah orang itu memang hanya ingin menolongku. Terima kasih..

Aku sampai di rumah maghrib, dan segera melaksanakan shalat. Penat rasanya, sungguh hari yang melelahkan. Kubaringkan tubuhku di kasur ketika sms dari Ummi masuk. Ummi menanyakan perjalananku, adakah hambatan dan selesaikah urusan hari itu. Satu kalimat yang sangat mengena bagiku : “Capek kak? Tapi mujahidah… “

Kalimat itu membuatku tersenyum. Ya, aku baru sedikit berusaha dan berkorban untuk adikku. Berkorban waktu, tenaga, meski lusanya aku ujian dan belum belajar. Tapi semua itu baru sedikit, jika aku mengaku sebagai mujahidah semestinya tak ada yang kusesali dan kukeluhkan. Apalah artinya hariku itu dibandingkan dengan perjuangan para akhwat tahun 70-80-an? Apalah artinya dibandingkan perjuangan para muslimah Palestina dan negara Islam lainnya yang tertindas? Apalah artinya dibandingkan dengan perjuangan para sahabiyah? Sungguh, tidak ada kata capek dan lelah untuk mujahidah.

Allaahu Akbar!!!

Categories: Hikmah, Kisah, Look Into Your Heart | Tags: , , , | 15 Comments